Berkembanganya ilmu pengetahuan berikut dengan teori-teori mengenai kehidupan yang semakin beragam membuat banyak orang menjadi pribadi yang skeptis terhadap karya Tuhan yang bekerja secara adikodrati melalui mukjizat. Bahkan banyak anak Tuhan yang saat ini skeptis pada mukjizat.
Sikap skeptis tersebut diperkuat dengan setiap pribadi yang kurang atau tidak lagi memakai Firman Tuhan didalam Alkitab sebagai guiding book bagi kehidupannya. Padahal Alkitab secara rinci dan begitu detil telah mencatat tiap-tiap kejadian dan mukjizat di masa lampau untuk menguatkan dan meneguhkan kita mengenai berkuasanya Tuhan.
Namun pribadi masa kini kerap skeptis terhadap mukjizat pada masa lampau yang dianggapnya usang dan utopis. Alkitab secara tegas telah menyatakan, “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu." (Matius 24:35) dan "Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya." (Ibrani 13:8).
Memang mukjizat yang dipaparkan di Alkitab mungkin dianggap biasa saja, atau dapat dianggap sebagai mitos. Tapi satu hal yang kita harus ingat bahwa mukjizat tidak melulu terjadi pada hal yang itu-itu saja. Namun Tuhan bekerja secara dahsyat memberikan mukjizatnya dengan kreatif. Tuhan memakai berbagai cara, memakai setiap orang, waktu dan juga hal-hal yang didalam pemikiran manusia tidak masuk akal.
Mukjizat dari Tuhan adalah karya nyata yang menjadi bukti bahwa Tuhan berkuasa. Dunia bisa saja berubah, namun kuasa Tuhan tetap tidak berubah dan kekal selama-lamanya. Yang berubah adalah setiap cara-nya saja untuk menunjukan bahwa Tuhan bekerja secara kreatif melalui mukjizatnya.